Kebanyakan orang mendengar jakarta itu adalah sebagai kota
yang mempunyai mata pencarian yang baik, karena jakarta sebagai ibukota
sehingga membuat jakarta mempunyai banyak lowongan kerja. Dan dengan semua
orang mempercayai statment itu sehingga membuat banyak imigran yang hijrah ke
jakarta tiap tahunnya.
Semua orang butuh kerja, kerja kerja dan kerja, bapak saya
juga butuh kerja , tetangga saya juga butuh kerja , dan anda juga pasti butuh
kerja, untuk apa ? ya untuk mencari nafkah untuk hidup atau bisa kita mendetail
lagi yang kita cari adalah apa ? ya “uang”. uang uang dan uang. Untuk makan ,
untuk koneksi internet, untuk sekolah , semuanya pake uang, gw gak benci uang,
siapa juga yang gak pengen uang ?
Dari banyaknya imigran yang datang ke jakarta membuat di
jakarta itu menjadi meledaknya penduduk. Ya meledaknya penduduk , apa ngak tahu
meldedaknya penduduk ??? ok , mari gw
jelasin. Meledaknya penduduk adalah dimana keadaan di suatu daerah itu tidak
seimbang antara luas tanah dengan jumlah penduduk. Ya di jakarta emank sudah
sumpek bangat klo menurut gw, kemana aja ada orang dan tetep kemana aja pasti
banyak yang di duitin.
Akibat meledaknya penduduk itu banyak orang orang yang tidak
mempunyai tempat tinggal yang layak. Banyak orang yang sekarang tinggal di kolong jembatan, pinggir jalan, pinggir rel
rel kereta dan masih banyak lagi. Mereka teraksa tinggal di situ karena mereka
sudah melakukan imigran tetapi mereka nekat datang kejakarta tanpa mempunya
keahlian sama sekali dan yang ada menjadi gembel di jakarta.
Saking banyaknya pendatang membuat tersingkirnya penduduk asli
dari jakarta, walapun memang masih ada banyak juga yang bertahan. Dan
mengakibatkan kebudayaan kebudayaan betawi itu jarang ada yang mempelajarinya
lagi. Warga warga imigran pun jarang yang mau mempelajari kebudayaan jakarta.
Oleh karena itu kebudayaan betawi pun mau tidak mau tersingkir dengan sendirinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar